Tanggal : 27-Aug-2022 12:39 oleh todanan - dibaca : 130 Kali
pada 12 oktober 2021 Wilayah kota Wuhan dari China melaporkan kemunculan virus corona baru sejak Desember 2019 yang kemudian dinamai Sindrom Pernafasan Akut Parah Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan virus yang menghasilkan sekelompok pneumonia atipikal,menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan dikenal di seluruh dunia sebagai penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) (Kim et al. 2020). WHO (2020) mengatakan pada 30 Januari 2020 pandemi COVID-19 menjadi perhatian internasional (PHEIC), darurat COVID-19 dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat keenam oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan COVID-19 secara resmi menjadi pandemi. Gejala yang terkait dengan COVID-19 termasuk batuk, demam, diare, sesak napas, myalgia, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan kelelahan. Komplikasi penyakit ini termasuk pneumonia, sindrom gangguan pernapasan berat akut, gagal ginjal, atau bahkan kematian pada kasus tertentu (V’kovski et al. 2021). COVID-19 merupakan penyakit pada manusia yang menyebabkan munculnya gejala-gejala seperti sesak napas, batuk, bersin, demam dan bahkan meninggal dunia. Pandemi COVID 19 membuat banyak perubahan yang besar dalam dunia saat ini. Kehidupan berubah di mana kegiatan sosial menjadi kegiatan jarak jauh dan juga masalah kesehatan sangat berdampak pada kehidupan. Saat ini kasus COVID 19 per tanggal 8 Agustus 2021 berdasarkan (World Health Organization, 2021), kasus di Indonesia mencapai 3,7 juta kasus dengan pertambahan setiap hari 32 ribu kasus. Keperluan darurat pengobatan semakin susah didapatkan ketika terjadi lonjakan kasus. Keperluan yang dimaksud adalah obat, oksigen, plasma darah. serta rumah sakit/tempat isolasi/puskesmas dan ambulans. Obat tentunya digunakan untuk membantu penyembuhan COVID 19, selain obat, oksigen pun juga penting, Orang yang terinfeksi virus corona dan mengalami gejala COVID-19 berupa sesak napas membutuhkan bantuan terapi oksigen. Jika saturasi oksigen menurun dan pasien tidak mendapat bantuan oksigen, pasien akan mengalami sesak napas dan lama kelamaan akan mengganggu fungsi-fungsi organ lainnya. Terutama organ-organ penting tubuh sepertijantung, otak, dan ginjal. Jika tak segera diatasi, akibatnya bisa terjadi kegagalan organ yang tidak diketahui, dan bisa berujung pada kematian (Kompas, 2021). Penerimaan vaksinasi COVID-19 menjadi hal yang penuh polemik. Banyak negara melakukan aksi penolakan karena dianggap tidak efektif. Adapun kekurangan informasi yang dialami masyarakat serta kurangnya sikap siaga pemerintah untuk mengedukasikan terkait Vaksinasi menyebabkan adanya penolakan masyarakat terhadap vaksin COVID-19. Tetapi dengan adanya program vaksinasi yang diadakan pemerintah membantu menekan adanya kenaikan angka kejadian covid 19. Sehingga dengan adanya inovasi ini dapat mewujudkan pengoptimalan program pemerintah tentang vaksinasi covid 19
19-Sep-2022 13:45 - [todanan] - UPTD Puskesmas Todanan telah melaksanakan kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2022 dengan baik ...
30-Aug-2022 12:01 - [todanan] - Bersama Lintas Sektor Wujudkan Cantin Remaja tanpa KEK ...
30-Aug-2022 10:13 - [todanan] - Pencegahan Penularan Covid-19 dengan Pemilahan Area ...
30-Aug-2022 10:07 - [todanan] - Pemantauan Terpadu Pasien Isolasi mandiri ...
08-Sep-2017 10:05 - [admin] - Pemberian Makanan Tambahan adalah program yang dikhususkan bagi balita yang menderita kurang gizi ...
20-Apr-2017 11:58 - [admin] - Kaji banding Puskesmas ...
20-Jul-2017 13:16 - [admin] - Pembinaan Pos UKK Mebel Enggal Jaya Sendang ...
08-Sep-2017 09:37 - [admin] - Kini vaksin Rubella akan ditambahkan (M menjadi MR) dalam program Imunisasi Nasional. Campak dan Rub ...